BUKU DINILAI DARI SAMPULNYA

#blogPW. pasti kita sering mendengar ungkapan "jangan menilai buku dari sampulnya saja". ini adalah masukan positif agar kita tidak terlebih dahulu menilai sesuatu dari hal yang tidak baik. melalui artikel ini saya ingin memutarbalikkan ungkapan tersebut. buku dinilai dari sampulnya.

buku yang saya maksudkan disini adalah terkait dengan bisnis atau usaha yang anda jalankan. kita tidak bisa menampik fakta bahwa konsumen menjadikan tampilan produk dan usaha kita sebagai penilaian untuk kemudian mengambil keputusan pembelian. mereka secara tidak sengaja menggunakan ungkapan "buku dinilai dari sampulnya". tapi kita tidak perlu terlalu fokus pada ungkapan tersebut. jika itu dijadikan masalah maka menjadi tugas kita bersama untuk mencari jalan keluarnya. melalui artikel ini saya akan sedikit berbagi mengenai cara mengantisipasi konsumen yang menilai buku dari sampulnya saja. berikut adalah langkah - langkah yang bisa menjadi referensi memperbaiki tampilan produk dan usaha anda agar dinilai baik.

1. Great Branding Strategy
apa yang dimaksud disini adalah segala sesuatu yang berkaitan langsung dengan brand sebuah usaha seperti logo, tagline, serta visi misi usaha. brand sebuah usaha yang baik dimata konsumen akan menciptakan loyalitas yang kuat dan  rasa bangga bagi konsumen saat membeli produk usaha anda. ciptakan tampilan logo yang menarik dan memiliki filosofi sesuai dengan bidang usaha anda. jika usaha rumah makan ciptakan yang menggambarkan kuliner, jika usaha penjualan gadget ciptakan yang bermuatan unsur technology, dan jika bimbingan belajar ciptakan yang terkait dunia pendidikan.

2. Great Packaging Strategy
disini konsumen akan melihat bagaimana kemasan produk usaha anda. tidak jarang konsumen membeli sebuah produk karena melihat kemasan produk yang menarik, padahal apa yang dibelinya itu tidak dia butuhkan. disini dapat kita ambil nilai bahwa kemasan / packaging produk yang menarik bisa membantu terciptanya keputusan pembelian. sangat erat sekali dengan ungkapan buku dinilai dari sampulnya. jika produk usaha anda mainan berikan kemasan yang berwarna cerah ceria, jika produk anda kuliner maka sajikan dengan kemasan yang aman dan jika bisa kedap udara / vacuum agar kenikmatan produk kuliner dapat terjaga, dan jika produk usaha anda adalah aksesoris baiknya dikemas dengan rapi dan elegan karena kemasan yang terlihat mahal lebih menarik daripada kemasan seadanya.

4. Great Quality Strategy
setelah tergoda oleh kemasan produk anda, selanjutnya konsumen akan menikmati kualitas yang diberikan produk usaha anda. kebanyakan pengusaha terlalu fokus pada kemasan yang menarik dan mengenyampingkan pentingnya kualitas produk. sebagian besar biaya pokok habis untuk kegiatan promosi dan kemasan. akhirnya kualitas yang menjadi korban. jika memang terpaksa demikian saya akan berikan masukan untuk memperbaiki standar pelayanan anda agar kualitas yang rendah tadi bisa sedikit tertutupi. layanan yang baik standarnya menggunakan prinsip 3S, yaitu Senyum - Salam - Sapa.

4. Great Service Strategy
seperti yang sudah saya katakan diatas tentang bagaimana kualitas pelayanan dapat menutupi minimnya kualitas produk usaha, jangan jadikan itu trik yang merugikan. hal tersebut dilakukan bila memang sangat terpaksa karena antara kualitas poduk dan pelayanan sebenarnya berada pada wilayah yang berbeda. misalnya dalam perusahaan manufaktur, kualitas produk akan masuk kedalam kegiatan departemen produksi sementara pelayanan akan masuk kedalam departemen pemasaran. ingatlah baik - baik bahwa kesan istimewa dari sebuah pelayanan yang memuaskan bisa membuat konsumen lupa bahwa sup yang tadi dia makan lupa menggunakan garam. pasti tawar banget ya rasanya. :)

5. Great Maintenance Strategy
yang terakhir adalah mengenai bagaimana kita mengelola semua faktor diatas yang dimulai dari brand usaha, kemasan produk usaha, kualitas produk usaha, dan pelayanan terhadap konsumen. semua itu adalah tampilan buku yang harus dikelola secara terus menerus agar konsumen akan terus berdatangan dan memberikan kontribusi pendapatan yang besar.

lima strategi diatas entah bagaimana caranya bisa terlintas didalam kepala saya. tanpa ada persiapan terlebih dahulu semuanya keluar begitu saja. karena itu kelima strategi diatas mungkin masih membutuhkan perbaikan. namun konklusi yang bisa diambil adalah bahwa dalam bisnis kita harus menggunakan ungkapan buku dinilai dari sampulnya. coba anda bayangkan saat anda datang ke sebuah pameran otomotif, stand manakah yang akan anda datangi lebih dahulu. saya yakin pasti stand pameran yang paling ramai. kenapa bisa ramai sebab stand tersebut memiliki tampilan yang menarik. tidak mungkin orang - orang tersebut datang untuk mempelajari kerangka dan jenis mesin produk secara rinci. tampilan menarik bisa datang dari produk yang memang menarik atau faktor  lain seperti suguhan  kuliner atau wanita - wanita berpenampilan seksi yang menawarkan produk di stand tersebut. jadi bersikaplah realistis bahwa sampul adalah hal penting bila anda ingin konsumen membeli produk usaha anda.

saya harap artikel ini bisa memberikan masukan positif kepada kita semua. tidak bosan saya berharap adanya saran dan krtitik demi kemajuan bersama. salam wirausaha.